Senin, 31 Oktober 2011

Bahasa Sebagai Alat komunikasi


Sebuah gangguan komunikasi adalah ketidakmampuan untuk memahami atau menggunakan ucapan dan bahasa untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini dapat dibagi menjadi empat bidang:

- Bahasa
 - yang melibatkan mendengarkan,berbicara, membaca dan menulis.
- Artikulasi - pengucapan suara dan kata-kata.
- Suara - suara yang dihasilkan oleh getaran pita suara.
- Gagap - gangguan pada aliran normal atauirama bicara.

Komunikasi yang efektif adalah  hal mendasar bagi semua aspek fungsi manusia. Sebuah gangguan komunikasi adalah kesulitan terus-menerus dalam memahami dan  atau penggunaan bahasa lisan atau tertulis. Deteksi dini, identifikasi dan pengobatan gangguan komunikasi akan menjadi sangat penting.

Menurut pandangan saya, bahasa adalah salah satu sistem dimana manusia  berkomunikasi dengan satu sama lain dengan berbicara dan melalui tulisan yang dapat mewakili ide-ide dan pikiran manusia yang direkam melalui suara atau huruf. Bahasa di beberapa negara atau ras berbeda dari satu sama lain.Setiap kata dari bahasa simbol memiliki makna tertentu. Misalnya, kucing bisa disebut 'kucing' dalam bahasa Indonesia, tetapi orang Ibanez menyebutnya 'Mayau'.
Saya membuat beberapa contoh dari beberapa bahasa atau kata kata dari orang Kenya dan dan Iban dan membandingkan sendiri dengan bahasa yang saya gunakan yaitu bahasa Indonesia:

Bahasa Kenya:
Nakupenda
Hakuna Matata
Una fanya nini sahi?
Mambo?

Bahasa Iban:
Aku sayau ke nuan
Anang irau
Nama pengawa nuan?
Nama berita?

Bahasa Inggris:
I love you
Don’t worry
What are you doing?
How are you?

Bahasa Indonesia:
aku cinta kamu
jangan khawatir
kamu sedang apa?
bagaimana kabarnya?

Penulis sepenuhnya
 mengerti bahwa simbol-simbol linguistik memiliki fungsi sendiri dan bentuk. Biasanya struktur termasuk subjek, kata kerja dan objek untuk bahasa Inggris. Sebagai contoh:
saya main bola
S        P       O

ket S = subjek
      P = predikat
      O = objek   
Bahasa iban mempunyai pola kalimat yang mirip dengan bahasa indonesia sebagai contoh:
aku main bul
S       V      O

ket S = subject
      V = verb
      O = object  

Dalam bahasa inggris pun mempunyai pola kalimat yang mirip dengan bahasa indonesia sebagai contoh:
I play football
S  V      O

ket S = subject
      V = verb
      O = object  
Linguistik juga terdiri dari unit dengan aturan. Dalam rangka untuk membuat kalimat, kita harus mengetahui aturan ejaan dan tata bahasa. Jika kita menempatkan kata di tempat yang berbeda dalam kalimat, itu akan membawa makna yang berbeda dalam kalimat. Sebagai contoh 2 bahasa:

dalam bahasa inggris:
The red carpet is under the table.
The carpet is under the red table.

dalam bahasa indonesia:
karpet merah ada dibawah meja
karpet ada dibawah meja merah

Penggunaan bahasa juga dibatasi
 oleh budaya.Kita semua menggunakan bahasa untuk beberapa fungsi dan struktur yang berbeda untuk beberapa fungsi. Misalnya, ketika mengadakan pesta ulang tahun, kita menggunakan bahasa non-formal, tetapi untuk beberapa fungsi formalseperti pertemuan dan membuat pidato, kita harus tahu apa yang harus dikatakan dan tidak mengatakan.

Komunikasi terjadi ketika ada 2 pihak yaitu si pengirim dan si penerima yang memiliki dua cara proses . Pengirim akan memberikan pesan dengan berbicara atau menulis(encoding) ke penerima. Penerima akan mendengarkan atau membaca (decoding)pesan. Komunikasi antara 2 pihak dapat dibagi menjadi 2 jenis, non-vokal dan vokal.

Komunikasi non-verbal adalah bagaimana kita mengirim pesan ke penerima dengan tidak menggunakan suara . Kita dapat memvisualisasikannya melalui sentuhan , penciuman, dan gerakan. Untuk memvisualisasikannya, kita dapat terdiam dan berkedip untuk melakukan komunikasi non-verbal. Sebagai contoh kita menepuk bahu orang untuk menghibur mereka. Pada penciuman, biasanya kita bergerak-gerak hidung dan mata kita. Kemudian, untuk komunikasi gerakan atau fisik, kita menggunakan bahasa tubuh untuk memeluk dan menarik.

Komunikasi non-bicara, mengacu pada menggunaan pita suara tetapi tidak disertai bicara. Komunikasi ini termasuk refleks fisiologis,sebagai contoh  kita menguap dan batuk untuk memberikan suatu isarat tertentu. Ada juga penanda emosi yang berfungsi menunjukan perasaaan contohnya: mendesah dan terisak-isak. Selain itu juga, kita semua berteriak atau berbisik sebagai perbedaan kualitas suara(teriak = suara tinggi, berbisik = suara rendah). Saya juga telah melakukan efek paralinguistik(emosi muka) untuk menunjukan apresiasi, sukacita, kebahagiaan, atau kesedihan. Sebagai contoh bersendawa, tertawa, dan senandung.